Tulisan terakhir di bulan April, saat ini adalah pertengahan dari jalan cerita di bulan ini.
Matahari yang tenggelam seperti pemberian Tuhan. Seakan Tuhan menceritakan perjalanan matahari untuk tenggelam seperti perjalanan April-Mei, indah namun akan menghilang. Akankah kehilangan? Mereka yang membutuhkan matahari hangat bulan ini, yang tak lagi akan terasa di bulan mei, akankah berbeda? Mereka bilang "April" adalah matahari, hujan, entah terserah saja. Bagiku cuma sebuah lautan, dimana dua orang berada disana, dan aku hanyalah si pembajak laut dari lautan "April".
Matahari "April" ini pasti akan tenggelam layaknya matahari pada umumnya, kecuali bagi mereka yang membutuhkan, atau menikmatinya walau hanya sesaat. Mei,Juni,Juli dan seterusnya adalah Matahari dan hujan yang berbeda, takkan pernah sehangat ini, takkan pernah sesejuk ini.
Matahari "April" berdarah untuk dirinya sendiri dan untuk penikmatnya, oleh karena itu senja yang dia ciptakan begitu sendu. Sendu seperti dia tidak pernah rela untuk hilang ketika "Mei" tiba. Berdarah seperti merah yang dia wujudkan lewat senja.
AKANKAH KEHILANGAN?
Matahari "April" tak pernah peduli (perasaanya)....

Tidak ada komentar:
Posting Komentar