Pagi ini aku terganggu oleh keluhan kecil dari ibuku. Dia mengeluh bahwa dia menemukan kesenangan dan kebahagiaan lebih sedikit dari teman temannya.
Aku terdiam, hanya mampu terdiam. Tapi bukan tanpa berpikir.
Aku putar kembali roll-roll film di otakku tentang kehidupannya. Sosok yang terekam dalam memoriku sebagai sosok wanita terkuat di dunia, sosok ibu yang mampu berjuang demi anak anaknya tanpa bantuan seorang suami, sosok wanita yang begitu ikhlas melakukan apapun sehingga dia sering berkata dia ikhlas dan begitu bersyukur akan hidupnya sekalipun hidupnya penuh derita (sejujurnya, ikhlas dan syukur hanya sejati jika diucapkan kepada tuhan ma ♥ mama lagi belajar ikhlas sama tuhan, dan ikhlas yang sejati ya memang langsung berhubungan ke tuhan ma.)
Dia sama sepertiku. Hampir tidak pernah berpikir untuk kesenangan sendiri dan kebahagiaan diri sendiri. Dan yang kami lakukan adalah salah karena sekalipun kita senang bisa memberi orang lain bahagianya, sesungguhnya yang kita dapatkan adalah luka dan tak ada yang melakukan hal yang sama seperti itu kepada kita. Pilihanmu untuk menjadi yang diobati atau mengobati atau keduanya. Saat ini aku hanya bisa menjadi yang mengobati, dan jika mamaku melakukan hal yang sama aku ingin dia berhenti melakukan itu.
Yang kusadari setelah semua rekaman memori itu aku putar kembali, dan fakta bahwa pagi ini aku mendengar keluhannya adalah dia juga seorang "Manusia". Dia sekarang butuh orang yang mengobatinya, yang mau melakukan hal yang seperti dilakukannya untuk dia.
Tapi percayalah, kesenangan dan kebahagiaan tidak akan mendatangimu dan keajaiban tidak akan menolongmu untuk mendapatkan itu. Kecuali jika kalian beruntung untuk bertemu denganku ;)
Sewaktu di jalan menuju kantor tempat aku bekerja setiap harinya, aku masih kepikiran bagaimana cara untuk diriku agar berguna dalam menghadapi masalah hati ibuku.
Aku kemudian mengirimkan SMS dari ponselku kepadanya yang berisi,
" Berhenti mengeluh dan mengharapkan keajaiban untuk memberi kita kesenangan dan kebahagiaan dalam hidup. Senang tidaknya kita dimulai dari diri sendiri yang menentukan. Setelah menentukan, mulailah mencari dan menemukan orang yang bisa kooperatif dengan tujuan kita untuk bahagia dan senang dalam hidup. Sayangnya kita berdua selama ini sering tidak kooperatif, dan mulai sekarang kita harus belajar lebih kooperatif untuk tujuan itu."
Jadi kebahagiaan dan kesenangan kita tidak akan datang dengan sendirinya dan keajaiban juga tidak akan membantu untuk itu. Kita harus menentukan kita mau senang dan bahagia atau tidak, dan kita harus menemukannya jika kita sudah menentukan untuk itu. Kecuali, kamu adalah orang yang bertemu denganku, karena siapapun kamu, aku akan membantumu agar bahagia, membantumu menemukan obat untuk mengobati luka dalam hidupmu.
Dan jika diantara kamu yang membaca ini pernah bertemu denganku, maka aku yakin kamu tersenyum saat membaca ini dan mengangguk tanpa sadar karena kamu pernah merasakannya ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar