Yah, sejujurnya menurutku kebahagiaan adalah bayangan, dimana kesedihan adalah cahaya. Setidaknya itulah gambaran sinar dalam hidupku.
Tidak, mereka tak menyakitiku sedikitpun, tidak satupun dan tidak siapapun.
Malahan, mereka begitu membahagiakan, dan jika mereka menyakiti?
Wajar, mereka manusia.
Lantas kenapa aku bersedih atau merasakan kesedihan tanpa akhir?
Entahlah, mungkin ini alasan kenapa mereka mengatakan aku "Gila"
Mungkin juga, kesedihan sudah menjadi bagian nafasku yang dititipkan tuhan sejak aku dilahirkan.
Jangan salah paham, kesedihan tak pernah membuatku terpuruk.
Kesedihan juga tak begitu buruk kurasa.
Kesedihan bagiku seperti sahabatku yang kedua, dimana kesepian adalah sahabat pertamaku.
Ini alter egoku? Tidak, aku tak membuat excuse untuk diriku.
Jika mereka melihat diriku seperti ini, kemudian beberapa dari mereka melihat diriku seperti itu, ya karena sesungguhnya keduanya itu adalah aku.
Dan keduanya adalah bagian dari diriku walau sadar tanpa sadar mereka tak terpisahkan dan aku tak malu mengakui keberadaan mereka dan menunjukkan pada dunia dan mereka.
Dan akan menunjukkan eksistensinya sesuai dengan keadaan dimana mereka hadir.
Kesepian dan kesedihan bukanlah sumber dari kata "letih" yang selalu aku ucapkan dan selalu mereka dengar.
Mereka adalah sumber ilmuku yang membuat aku selalu belajar, belajar untuk tak membuat mereka sedih, dan pada akhirnya kesepian.
"Letih" ku bersumber dari keputus asaanku menemukan arti, mimpi, motivasi dan keuntungan pribadi untukku dalam menjalani hidup.
Bagiku hidup percuma dan membosankan. Sia-sia.
Aku makhluk yang sendiri, tapi tak memikirkan diri sendiri.
Seperti seorang ibu, yang ketika puasa namun memikirkan makan anaknya, seperti aku yang tak henti membahagiakan dunia, dan abaikan bahagiaku.
"Letih" ku datang ketika mereka yang ingin kubahagiakan sudah bahagia, sehingga aku kembali ke fase berusaha menemuka arti, mimpi, motivasi, dan keuntungan pribadi yang tak akan pernah kutemukan.
Aku benar benar "letih", sangat.
Kenapa aku tak berhenti dan terus terusan bertarung untuk jalani hidup dalam keadaan sakit, letih, dan bosan menjalani semuanya? Padahal aku bisa saja akhiri semuanya seketika sekarang juga.
Entahlah, yang kutau ada 3 hal yang paling ingin kubahagiakan di dunia ini yang walau sudah kubahagiakan tetap akan hancur kebahagiaanya ketika aku berhenti, pergi, kemudian hilang.
Dan itu alasanku terus terus bertarung tanpa tujuan, tanpa arti, tanpa akhir.
3 hal ciptaan tuhan paling istimewa di dunia....
Ibu-ku, adik-ku, dan dia-ku...
FIGHT!!!
