Selasa, 30 Desember 2014

December : Hanya (Penutup Tahun)

Hanya saja, aku terlalu egois
Hanya saja, aku selalu diuji
Hanya saja, aku bukan malaikat
Hanya saja, aku bahkan bukan matahari
Hanya saja, terlebih aku bukanlah tuhan
Hanya saja, aku tak akan bisa berdamai dengan masa lalu
Hanya saja, aku ingin mengetahuinya
Hanya saja, aku sudah dipenuhi olehnya
Hanya saja, aku trauma
Hanya saja, masa lalu selalu punya jalan untuk kembali
Hanya saja, aku mencoba untuk yakin
Hanya saja, aku merasa aku ditakdirkan untuk sendiri
Hanya saja, hal sekecil apapun mampu melukaiku
Hanya saja, aku butuh semua kejujuran untuk hal yang terkecil
Hanya saja, aku bisa menerimanya tapi tidak menerimanya
Hanya saja, aku berjuang selalu untuk melakukan yang terbaik
Hanya saja, yang terbaik dariku tak pernah tiba tepat
Hanya saja, aku mungkin akan mati
Hanya saja, aku mungkin menginginkan mati
Hanya saja, takdir berkata lain
Hanya saja, aku tau tak bisa berbahagia seperti orang lain
Hanya saja, aku frustasi tidak sakit
Hanya saja, aku terlihat waras dan rupawan dengan topengku
Hanya saja, dari dalam aku jelas melihat banyak lubang bekas tikaman di aku
Hanya saja, semua hal kecil bahkan bisa begitu tajam untuk menikamku begitu dalam
Hanya saja, aku memang mencintaimu
Hanya saja, mencintaimu menyakitiku dalam keadaan tertentu
Hanya saja, aku tak ingin menyerah
Hanya saja, aku tak akan selalu kuat
Hanya saja, aku merasa tak ada yang menguatkan
Hanya saja, aku masih meragukanmu
Hanya saja, aku tak begitu istimewa
Hanya saja, aku pertaruhkan semua untukmu
Hanya saja, ...
Hanya saja, .....
Hanya saja, ..........

Aku hanyalah sekedar "HANYA"

Senin, 15 Desember 2014

December : Hal Terkecil Yang Mereka Abaikan (The Smallest Things That They Ignore)

[Bahasa Indonesia]

Mereka akan remeh kepadamu, dan kemudian bertanya...
"Bagaimana bisa sebuah hal kecil menjadi hal yang penting?"
- Mereka hanya lupa, bahwa jalanan yang selama ini mereka lalui adalah tumpukan dari kerikil kecil yang mereka abaikan.
- Mereka tak pernah tau, betapa kecilnya setiap sel dari darah yang mengalir ditubuh mereka.
Mereka masih remeh kepadamu, dan kemudian bertanya...
"Bagaimana suatu hal yang kotor bisa berguna?"
- Mereka hanya tak pernah sadar apa yang mereka gunakan untuk melindungi telapak kaki mereka ketika berjalan di jalanan yang panas.
- Mereka juga lupa, betapa kotornya WC yang setiap hari mereka gunakan.
Mereka tetap remeh kepadamu, dan bertanya untuk terakhir kalinya...
"Bagaimana sebuah kesalahan pantas untuk dianggap bermakna?"
- Dan aku pastikan bahwa mereka hanyalah sekumpulan orang yang tak pernah belajar, tak pernah sadar, dan tak pernah memperbaiki diri mereka untuk setiap kesalahan yang mereka perbuat.
- Dan aku juga memastikan bahwa mereka tidak pernah tau bahwa eksistensi dari kebenaran tidaklah nyata tanpa adanya sebuah kesalahan.

Mereka akan tetap, akan selalu, remeh atas sebuah abnormalitas.
Mereka akan tetap, akan selalu, remeh atas sebuah ketidak samaan.
Mereka akan tetap, akan selalu, remeh atas kehendak tuhan untuk menciptakan kesalahan sebagai sebuah pelajaran.
Mereka akan tetap, akan selalu, remeh atas manusia yang diberi kesempatan untuk mengenal kesalahan, karena mereka pikir mereka tak pernah salah.
Kita semua memiliki hal terkecil, terkotor, dan kesalahan yang tersimpan di dalam diri kita.
Dan kebanyakan manusia memilih untuk mengabaikannya.

Sayangnya, aku cukup sadar untuk tau, kemudian mencintai, dan akhirnya menerima semua hal kecil, kotor, dan kesalahan dalam dirimu.
Karena sekalipun kau anggap aku malaikat, aku tetaplah manusia yang mana penuh dengan hal kecil, kotor, dan kesalahan yang mungkin saja lebih dari apa yang kau miliki.
Mereka akan tetap seperti itu, sayangnya kita menerima dan mempelajarinya.

Atas keberanianmu, atas kecilnya, kotornya, dan kesalahan dirimu....
Aku mencintaimu.

[English]

They will underestimate you, and then ask ...
"How can a small thing could be something important?"
- They just forgot, that street they've always through is a pile of small pebbles which they ignore.
- They never knew, how little every cell of their blood which flowing in their bodies.
They still underestimate you, and then ask ...
"How can a dirty thing could be useful?"
- They just never realized what they use to protect their feet when walking on hot road.
- They also forgot, how dirty toilets that they used every day.
They remain underestimate you, and asked for the last time ...
"How can a mistake deserves to considered meaningful?"
- And I'm sure that they are just a bunch of people who never learned, never realized, and never improve themselves for every mistake that they do.
- And I'm also sure they'll never know that the existence of the truth is not real without the existence of fault.

They will remain, will always, underestimate on an abnormality.
They will remain, will always, underestimate on a inequalities.
They will remain, will always, underestimate the will of God to create the error as a lesson.
They will remain, will always, underestimate on humans who were given the opportunity to recognize their mistake, because they think they're never wrong.
We all have the smallest things, dirtiest, and errors in ourselves.
And most people choose to ignore.

Unfortunately, I was aware enough to know, and love, and finally accept all the little things, dirty, and errors in yourself.
Because even you think I'm an angel, I'm still human which full of small things, dirty, and errors which may be more than what you have.
They will stay that way, unfortunately we accept and learn.

For that courage, every small thing in yourself, the dirty in yourself, and all you fault ....
I love you.


Selasa, 16 September 2014

September ; Life-Lie

The stupidest man in the world are those who believe the world will appreciate the honesty
Actually, the world just wants to hear the sweet honesty, not with the bitter honesty.
This world is like a whore.
So fake and so beautiful.
So bitter cold and all selfish.

You can try and keep trying, to always be honest what it is, not hiding anything, not masked. But still the world (only/want to) see it all from one point of view.
It's like an invisible bomb, wrapped by roses, and you will be happy to accept it rather than receiving a diamond which wrapped by the simplicity and full of dust and dirt.
And so it began like it ends.


I really don't care about the perspectives of world to myself, I'll keep trying to uphold the honesty till I found the people in this world who can accept it.
If life is a path, so please don't follow my step.
If love is a path, so please don't follow my step.

Jumat, 07 Maret 2014

March ; Casciscus

Hai dunia maya!
Sudah 4 bulan lebih tak menyentuh dunia semu ini.
Aku sedikit tak tahu diri, hanya datang kedunia ini ketika sudah lelah dengan dunia nyata yang semakin aneh.
Atau aku hanya datang ketika aku tak ada teman untuk bercerita dan mengadu *chuckle*
Tapi hari ini aku sedikit punya banyak waktu luang dan bisa kabur sejenak dari kesibukanku.
Jadi aku akan menulis sembarangan kali ini hanya untuk membersihkan blogku dari debu, dan jaring laba-laba setelah cukup lama kuabaikan *chuckle*

Tadi malam aku nemuin gambar yang berisikan kutipan dari Sudjiwo Tejo yang berbunyi
"Menikah itu NASIB..
Mencintai itu TAKDIR..
Kau bisa berencana menikahi siapa..
Tapi tak dapat kau rencanakan cintamu untuk siapa.." 

Kutipan ini tanpa kusadari berhasil memukul relung hatiku yang terdalam hingga berguncang.
Aku sependapat dengan kutipan tersebut, entah karena faktor banyak hal yang terjadi dalam hidupku beberapa waktu kebelakang.
Aku berpacaran dengan seorang wanita yang dulu tak pernah kurencanakan untuk kucintai dan dulu dia hanya sahabatku.
Sudah hampir 5 tahun kami bersama, dan tak berlebihan aku berencana untuk menikahi dia.
Aku termasuk orang yang sangat setia dan berkomitmen dalam suatu hubungan percintaan.
Tapi pasti suatu hubungan tidak semulus kulit dian sastro atau laura basuki *lol*
Sehingga permasalahan yang tiada hentinya ini terkadang membingungkanku apakah aku dan dia masih memilih suatu unsur abstrak yang bernama "CINTA" dalam hubungan kami?
Bukan tak setia atau aku tak berkomitmen, tapi aku tak bisa begitu saja mengabaikan pemikiran yang muncul dalam pikiranku bahwa "Bagaimana jika aku jatuh cinta dengan wanita lain yang tak kurencanakan? "
"Bagaimana jika aku merasakan kasmaran yang super duper lebay yang harusnya hal tersebut hanya dialami saat jatuh cinta di masa masa pertama kujatuh cinta dengannya? "

Sistemnya begini:
Perencana sejati itu adalah Tuhan, sesuatu terjadi karena diizinkan oleh Tuhan (bagi yang mempercayai, dan aku termasuk di dalamnya), tanpa kurencanakan aku mencintai seseorang, sudah jelas jawabannya aku tak berkuasa dan jangan salahkan aku atau siapapun tanpa memahami sistem ini terlebih dahulu.
Untung saja saat ini aku tidak menjalani fase itu, dan semoga itu dijauhkan dariku. Tapi mungkin aku tak kuasa jika itu terjadi.

Buat kamu (my one and only ♥) ketika kamu menemukan dan membaca dunia rahasiaku ini..
Tenanglah...
Dan teruslah tenang...
Karena dalam setiap doaku..
Aku hanya meminta kamu yang menjadi pendampingku.
Menjadi seorang ratu yang satu satunya kucintai untuk selamanya.
Tak perduli bahwa mungkin kau yang terbaik, atau bahkan yang terburuk.
Tak perduli bahwa mungkin kau yang tercantik, atau terjelek.
Pada tuhan, aku hanya minta kamu untuk miliki separuh hati dan hidupku ☺☻

Bye-bye!!!!!